12 Februari, 2017.

changmin tersengal mengatur napasnya saat ia tiba di perpustakaan. matanya memindai tiap sudut ruangan untuk mencari seseorang yang telah menyuruhnya kemari.

ia menangkap jaket biru gelap yang terlalu familiar, tersenyum kecil sebelum menghampiri pemilik jaket tersebut.

“hah, capek.” changmin menjatuhkan dirinya pada bangku di samping juyeon si pemilik jaket biru.

juyeon serta merta mengalihkan fokus dari buku yang sedang dibacanya. bibirnya merekahkan senyum mendapati lelaki di sebelahnya menaruh kepala di atas meja.

“ngapain kamu lari-larian ke sini?” jemari juyeon merapikan anak rambut changmin yang berantakan.

“kamu yang nyuruh cepetan ke sini,” ujar changmin, ia lalu menegakkan punggungnya dan mendekatkan wajahnya pada buku di tangan juyeon. “baca apaan, sih?”

juyeon menunjukkan cover buku yang sedang dibacanya. 'Cerita Buat Para Kekasih'.

“ini fiksi dewasa, kamu belum boleh baca.”

changmin mengerutkan kening, kembali menaruh kepalanya di atas meja. “dih, aku juga udah dewasa tau.”

juyeon tertawa kecil. ia kemudian menutup buku di tangannya dan menyingkirkannya ke tepi meja. ia menirukan changmin menaruh kepalanya pada kedua lengan yang menjadi alas di atas meja.

“changmin, aku nyuruh kamu ke sini buat lihat ada buku apa aja di sini.”

“hm?”

“buat taman baca kita.”

mata changmin berbinar. “beneran mau bikin?!”

juyeon menaruh telunjuknya di bibir, mengisyaratkan changmin untuk tidak berisik. tapi changmin tidak dapat menyembunyikan rasa bahagia, bibirnya tersenyum lebar.

“iya tapi nggak sekarang juga. masih banyak yang harus disurvey.”

changmin memeluk lengan juyeon dengan erat, menempelkan kepalanya seperti kucing karena terlampau senang.

“iyaa gakpapa yang penting bikin! makasih juyeonnn.”

“ssstt, jangan berisik changmin nanti kita diusir.”

tapi changmin hanya tertawa kecil.