chanhee bukannya tidak memerhatikan bagaimana perilaku changmin berubah terhadap juyeon. ia mengenal changmin sudah lama, ia tahu. dan ia tahu saat ini changmin berusaha menghalau perasaannya sendiri. seperti yang sudah-sudah.

“lo... suka sama juyeon, kan?”

yang diberi pertanyaan langsung menoleh, sebisa mungkin menetralkan air muka.

“hm? kenapa?”

chanhee tahu responnya akan seperti ini. membuat changmin jujur soal perasaannya sama seperti mengeringkan lautan. hampir mustahil.

“kayak gue gatau lo aja.” chanhee tersenyum tipis. “soal lo ke kevin juga kan gue yang pertama kali notis.”

“kenapa jadi bawa-bawa dia? lagian juga udah berapa tahun yang lalu.”

“maksud gue, lo juga kayak gitu kan ke juyeon?”

changmin tahu sia-sia saja berkelit dari chanhee. tapi ia sendiripun tidak yakin. karena aneh rasanya ia bisa tiba-tiba berubah seperti ini.

“changmin, gue paham kenapa lo gak pernah bilang ke kevin. tapi ini bukan kevin, ini juyeon. you have nothing to lose.”

chanhee benar. kevin sahabatnya, ia tidak ingin kehilangan. tapi juyeon lain.

satu helaan napas. “gue gak yakin, chan.”

hyunjae masih tergelak di kursinya sejak juyeon akhirnya mengakui kalau ia suka changmin.

“sori, sori. gue udah tau sih, tapi tetep aja lucu.” hyunjae mengusap matanya karena terlalu banyak tertawa.

“kalo gue kasih tau younghoon pasti responnya lebih parah.”

“dia malah yang pertama tau gak sih? kocak lo.”

“dia asal nebak doang.” juyeon menghempaskan badannya di sebelah hyunjae, menghela napas keras.

hyunjae meliriknya sekilas. “ju, lo beneran suka sama dia?”

“menurut lo sendiri gimana?” juyeon balik bertanya.

hening beberapa saat. juyeon tidak menanti jawaban karena itu adalah pertanyaan retoris. hyunjae pasti sudah paham.

“lo... beneran udah move on?” tanya hyunjae pelan.

juyeon menatap langit-langit ruangan. ia sendiri tidak percaya ia akan sampai di tahap ini. saat ia akhirnya berdamai dengan masa lalu, dengan kenangan yang selalu menggantung di ujung pikiran, dan dengan dirinya sendiri.

“nggak ada yang bener-bener move on, je. semuanya tetep tinggal walaupun cuma di sudut-sudut cerita hidup kita. tapi- gue udah nggak sedih kalo nggak sengaja ngebuka halaman itu lagi. gue bisa tinggal ngebalik halaman selanjutnya buat cerita yang lain. kali ini mungkin, sama changmin.”

hyunjae tersenyum tipis, tiga tahun bukan waktu yang sebentar untuk pulih.

well, good luck then.