Stage 4: Ngajarin pacar orang main drum


Younghoon dan seisi ruang studio itu memasang ekspresi yang sama sejak dua orang muncul dari balik pintu beberapa menit lalu. Tak ada satupun dari mereka yang angkat bicara hingga Juyeon akhirnya berdecak kesal.

“Kayak liat apaan, sih? Biasanya Hyunjae wara-wiri ke sini juga pada biasa aja,” gerutu Juyeon.

“Anu, Bang- Tapi Bang Hyunjae, kan, pacarnya Bang Younghoon,” tanggap Eric.

“Ya, terus? Ini juga cuma Changmin. Kalian udah pada tau.”

Changmin yang masih berdiri di sebelah Juyeon tersenyum canggung. Ia mengusap tengkuknya karena semua mata tertuju padanya.

“Sori, gue ganggu latihan-”

“Nggak, kok, nggakkk.” Sunwoo buru-buru memotong ucapan Changmin seraya menghampiri cowok itu. “Kaget aja tadi tiba-tiba ada tamu.”

Sunwoo menyuruh Changmin untuk duduk di kursi yang terletak di salah satu sudut ruangan, sementara yang lain melanjutkan persiapan mereka untuk latihan. Younghoon serta-merta menarik lengan Juyeon ke sudut lain yang jauh dari jarak dengar Changmin.

“Lo ngapain bawa dia kemari?” bisik Younghoon.

“Emang kenapa, sih?” keluh Juyeon, merasa tidak suka keputusannya mengajak Changmin ke tempat latihannya disambut dengan kurang baik.

“Gue bebasin lo buat deketin dia bukan berarti lo bisa sembrono ngajak dia ke mana-mana,” omel Younghoon. “Kalo Hyunjae ke sini dan liat dia diajak kemari sama lo, terus Hyunjae ngadu ke abangnya. Bisa ribet urusan!”

Juyeon mengacak rambutnya kasar. “Dia sendiri yang mau, kok. Gue nggak pernah maksa. Lagian ada lo di sini, gue bisa pake alesan Changmin mau liat lo latihan.”

Setelah membantah ucapan Younghoon, Juyeon langsung melenggang pergi begitu saja. Meninggalkan temannya itu yang masih ternganga.

“Si anying, kenapa jadi numbalin gue.”


Setelah selesai berlatih untuk lagu yang akan mereka bawakan akhir minggu ini, masing-masing mulai menggunakan waktu istirahat mereka. Sunwoo dan Eric duduk lesehan di sudut sembari mengeluarkan ponsel mereka untuk bermain game, Younghoon merebahkan dirinya di kursi setelah meneguk habis sebotol air, sedangkan Juyeon belum beranjak dari balik drum set. Ia malah melambaikan tangannya pada Changmin untuk memanggilnya mendekat.

“Duduk sini,” perintah Juyeon sementara dirinya bangkit dari tempatnya. Changmin ragu-ragu menggantikan posisi Juyeon untuk duduk dengan drum set di hadapannya. Juyeon lalu memberikan stick drumnya pada Changmin.

“Yang ini namanya cymbal, ini hi-hat cymbal. Kalo dipukul bunyinya kayak gini.” Juyeon mengarahkan satu tangan Changmin untuk memukul instrumen itu. “Ini snare drum, terus yang gede bawah itu bass drum. Mukulnya pake pedal ini kaki lo nginjek situ.”

Changmin menginjak pedal lumayan keras, membuat seisi ruangan menoleh ke sumber suara. Sang pelaku langsung meminta maaf sambil meringis malu.

“Lo cobain aja mukul-mukul sesuka hati lo,” suruh Juyeon.

Meskipun masih ragu, Changmin akhirnya mencoba memukul apa yang ada di depannya dengan pelan. Beberapa kali sebelum ia langsung menyerah.

“Gue nggak bisa main ginian, Ju.”

“Lho, nggak harus bisa. Yang penting nyobain aja, biar tau gimana bunyinya. Kayak gini, nih.”

Juyeon kemudian berdiri tepat di belakang punggung Changmin. Kedua tangannya meraih milik Changmin yang masih memegang stick drum dan mulai mengarahkannya untuk memukul satu persatu alat di depannya. Kaki kanannya menekan pedal untuk menyuarakan bass.

Changmin yang dapat merasakan tubuh Juyeon yang menempel di punggungnya seketika kehilangan konsentrasinya. Apalagi kedua tangan Juyeon yang melingkupi tangannya sendiri dengan erat, membuat Changmin susah memperhatikan apa yang sedang dicontohkan oleh Juyeon. Jantungnya tiba-tiba sama kerasnya berdentum seperti bass drum di bawahnya, entah untuk alasan apa.

“Bang, Bang,” bisik Eric keras berusaha memanggil Younghoon yang masih memejamkan matanya hampir tertidur. “Liat, tuh.”

Younghoon menoleh ke arah yang dimaksud Eric lalu seketika mengangkat alisnya takjub. Sudah tak ada jarak lagi yang tersisa antara Juyeon dan Changmin. Younghoon hampir menyemburkan tawa melihat wajah Changmin yang seperti anak kebingungan dan Juyeon yang sama sekali tak tahu-menahu karena ia tidak dapat melihat bagaimana kondisi wajah Changmin saat ini.

Untung pacar gue nggak ke sini. Kalo iya, bisa abis lo, Ju. Younghoon mengeluh dalam hatinya sebelum memejamkan matanya kembali. Membiarkan temannya menikmati sejenak waktu bersama gebetan yang statusnya adalah pacar orang lain.