Sunwoo bertumpu di atas kedua lututnya. Butir keringat mulai bermunculan di sekitar dahinya meski ia belum melakukan apapun. Tapi bagaimana bisa Sunwoo tak gentar melihat pemandangan di depannya.
Bersandar santai dengan kemeja yang tiga kancingnya terbuka adalah Younghoon, senior di kampus Sunwoo yang belakangan ini mengacaukan pikiran Sunwoo. Perkara teman-teman Sunwoo membongkar rahasianya yang ingin mencoba tubuh Younghoon sekali dalam seumur hidupnya, sampailah ia di titik ini. Di kamar ini. Di posisi ini.
“Kenapa diem aja?”
Sunwoo terkesiap. Ia beringsut mendekati ciptaan-Nya yang sempurna itu.
“Bukain kancing baju gue. Atau gue harus buka sendiri?”
“B- Biar gue aja, Kak.”
Sunwoo ingin menampar mulutnya yang gemetar. Ke mana perginya nyali untuk menelanjangi Younghoon seperti yang selalu dikatakannya di akun rahasianya?
Mau liat Kak Younghoon ngerengek sambil gue lucutin pakaiannya satu2 sampe telanjang.
Mau liat selembut dan seputih apa perut sama pahanya.
Mau liat Kak Younghoon nangis di bawah gue.
Cuitan yang sempat dibuatnya itu berkelebat di kepala Sunwoo. Mimpinya ada di depan mata tapi keberaniannya bagai menguap perlahan.
Sunwoo menggosokkan telapak tangannya yang basah pada celana jinsnya sebelum ia mulai mengurai kancing kemeja Younghoon satu persatu. Seniornya itu tak memakai apapun di balik kemeja tipis yang bahkan bisa Sunwoo robek dengan mudah. Napas Sunwoo tertahan kala tangannya sampai pada kancing yang akan menguak perut Younghoon.
Jemari Sunwoo berhenti di udara ketika kemeja itu telah terbuka sempurna. Sunwoo menelan ludah, menikmati keindahan yang selama ini hanya ada di imajinasinya.
“Gue nggak punya banyak waktu, Nu. Habis ini ada rapat divisi. Gue nggak bisa absen.”
“Iya, Kak.”
Younghoon tiba-tiba bangkit dari rebahnya untuk melepas kaus hitam Sunwoo. Kemudian tangannya beralih pada ikat pinggang Sunwoo. Yang lebih muda akhirnya mengimbangi aksinya meski tangannya masih gemetar berusaha membuka resleting celana Younghoon.
Sunwoo mengumpat berkali-kali di dalam hati. Younghoon telanjang sempurna tanpa sehelai kain pun menutupi badannya.
Anjing. Seksi banget nggak ngotak.
Mungkin karena tidak sabar Younghoon akhirnya menarik leher Sunwoo dan mulai mencium bibirnya. Meski sempat kehilangan warasnya, Sunwoo segera mengumpulkan kembali kesadarannya dan balas mencium Younghoon.
Satu hal membawa mereka ke hal lain. Dan sebelum Sunwoo sadar, hal itu sudah berada tepat di depan matanya.
The real deal.
Younghoon mengamati tiap gerak-gerik Sunwoo dan acap kali tingkahnya yang kikuk memunculkan dengusan takjub dari Younghoon. Sebagai seseorang yang cukup banyak memiliki pengalaman, Younghoon bisa menilai hanya dari mengamati.
“First time?“
Sunwoo mengerjapkan matanya. “Hah?”
“Gue nggak mau buang-buang waktu. I assumed you really wanted to do this, jadi biar gue aja yang pegang kendali.”
Younghoon bangkit untuk mengubah posisinya yang membuat Sunwoo seketika panik.
“Nggak, Kak. Gue bisa.”
(cont.)